Mengurai Secara Sederhana Tendensi Dari Anarko-Libertarian di Tengah Wabah Covid-19.

Mengurai Secara Sederhana Tendensi Dari Anarko-Libertarian di Tengah Wabah Covid-19.
Oleh: M.Iqbal.M


Sesungguhnya, salah satu penyebab dari segala masalah ialah kurangnya edukasi dan wawasan. Seperti halnya warga negara Indonesia yg tercatat sebagai negara yg para penduduknya kurang membaca, sehingga berada di peringkat bawah dari sekian banyaknya negara-bangsa di dunia. Dengan itu, dapat kita saksikan bahwa setiap detiknya negara Indonesia tak lepas dari adanya masalah-masalah baru yg terus bermunculan. Dari masalah kecil yg dibesar-besarkan, sampai masalah besar yg tak kunjung hilang.

Berawal dari kurang membaca dan kurang wawasan, yg menjadikan warga Indonesia seringkali keliru dalam mengambil tindakan, bahkan salah kaprah dalam menganalisa suatu masalah. Sehingga, mudah di kelabuhi atau terpengaruh oleh hal-hal yg belum tentu validitasnya maupun belum tentu relevansi'nya bagi ketentraman hidup setiap individu beserta ekologisnya.

Merujuk pada asal kata munculnya istilah Anarko-Libertarian, secara terminologis ialah dari kata Anarchos, atau keadaan tanpa hierarkis, dan Libertarian dari kata libertad yg berarti kebebasan. Atau dapat dikatakan bahwa Anarko-Libertarian ialah suatu pemikiran atau gerakan yg menjujung kebebasan setiap individu dalam menjalani hidup tanpa adanya sekat atau kesenjangan sosial secara hierarkis.

Itu artinya, di dalam asal kata Anarko-Libertarian sama sekali tidak ada unsur-unsur yang mencirikan kata kekerasan, kriminal atau kejahatan, seperti yang telah dikabarkan oleh media-media mainstream ataupun yang keluar dari mulut para politisi ataupun warga sipil yang kurang mempelajari dengan sungguh-sungguh arti sebenarnya dari kata Anarko-Libertarian.

Demikian pula dengan tudingan bahwa Anarko-Libertarian ialah suatu ideologi atau gerakan organisasi yang mempunyai ketua atau struktur hierarkis atas-bawah

Itu sebabnya Anarko-Libertarian sama sekali tidak berorientasi kepada suatu seruan untuk berbuat kejahatan atau bertindak kriminal, justru sebaliknya; ia menyerukan kebebasan bagi setiap individu tanpa adanya hierarkis, sekat atau kesenjangan sosial.

Dengan demikian, Anarko-Libertarian secara otomatis membuat suatu tatanan sosial yg lebih harmonis, karena telah menjujung prinsip yg adil dan egaliter. Jauh dari sifat individu mendominasi individu yg lain, atau tindakan kriminal seperti yg telah dikabarkan oleh pihak-pihak yg tidak bertanggung jawab.

Pun sangat jauh dari arti kata yg telah dipakai oleh media-media arus utama untuk menyebut keadaan tanpa aturan atau ketika ada suatu tindak kekerasan.
Tentu hanya orang gangguan mental saja yg ingin membuat chaos tanpa adanya harmonisasi sosial, orang semacam itu bisa kita sebut sebagai para absurdis tak ber'arah bukan sebagai para Anarko-Libertarian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikosomatik dan Dua Pertentangan Narasi di Tengah Pandemi