Manusia Adalah Serigala Sebelum Mengenal Kedirian dan Kemanusiaan.


Manusia Adalah Serigala Sebelum Mengenal Kedirian dan Kemanusiaan.
Oleh: M.Iqbal.M


Kita semua tahu, apapun yg secara alami di kehidupan ialah kekacauan, sebab memang kompleksitas hidup ialah abstraksi dari segala absurditas. Begitu juga dengan makhluk yg disebut sebagai spesies binatang Homo Sapiens atau Manusia, mereka; Manusia adalah serigala bagi sesamanya, karena kehendak atau hasrat alamiah mereka ialah berkuasa demi memperoleh suatu, terutama bagi kebahagiaan atas kediriannya. Namun, didalam kedirian manusia terdapat sesuatu yg berbeda dengan spesies binatang lainnya, yakni mempunyai hati nurani selain otak dan fisik badaniah. Dengan itu, manusia dapat menyiasati atau menghindari terjadinya kekacauan akibat dari berbagai benturan dari semua makhluk atau manusia yg saling berlomba untuk menjadi yg kuasa.

Dengan hati nurani dan ketajaman wawasan analisa'nya, manusia justru dapat menakhluk'kan sisi kebinatangnya, dengan cara bertapa, menahan diri, dan berpuasa. Memang benar adanya, bahwa musuh terbesar manusia ialah nafsu badaniahnya.

Tulisan ini saya akhiri dengan mengutip kata-kata berunsur sintesa kehidupan yg memukau dari salah satu tokoh novel klasik berjudul Asinaria, karya sastrawan yunani bernama Plautus, kata-kata itu berbunyi; "

Dan dari pembacaan luang beserta penafsiran saya sendiri, maka kata-kata tersebut akan menjadi berbunyi; "Manusia adalah serigala bagi sesamanya sebelum mengenal kediriannya beserta dinamika kemanusiaan".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikosomatik dan Dua Pertentangan Narasi di Tengah Pandemi