Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Kami Teramat Berbahagia Menjadi Kedirian yang Pasifis nan Kelam.

Kami Teramat Berbahagia Menjadi Kedirian yang Pasifis nan Kelam. Oleh: M.Iqbal.M Relung terdalam manusia ialah kemanusiaan, yang dengan itu, manusia mempunyai Id, Ego, dan Super Ego. Ego disini bukan berarti Selfish, melainkan Egoist. Merujuk pada term tindakan untuk mewujudkan Idea Manusia. Kita hendaknya paham perbedaan antara Selfish yang cenderung Antagonis, dan Egoist yang belum tentu Antagonis. Itulah sisi terdalam manusia, yakni mempunyai nurani guna menjadikan manusia lain sama seperti dirinya. Misal jika kita dicubit, maka kita akan sakit, jadi kita tidak akan menyubit orang lain.

Komparasi: Nihilis Pengasih Hidup dengan Nihilis Absurdis.

Komparasi: Nihilis Pengasih Hidup dengan Nihilis Absurdis. Oleh: M.Iqbal.M Tentu kita tahu, bahwa nihilisme timbul dari buntu'nya tesis yg ada di kehidupan, maupun timbul dari kulminasi derita dan kelamnya jiwa kita akibat terpaan dinamika hidup yg sebegitu kejam. Namun, seorang nihilis yg memilih mengatakan "ya" terhadap hidup, sudah pasti akan berupaya merubah kebuntuan tesis tersebut dengan cara membuat suatu upaya sebagai antitesis atau setidaknya mensintesis segala dinamika hidup. Berawal dari kedirian dan ketajaman episteme, matafisis maupun kejernihan nurani kemanusiaan yg ia punya. Sehingga ia dapat menguasai kediriannya (overman self-reflektion), dengan bertapa atau berpuasa demi melawan atau melenyapkan sisi alamiah'nya sebagai manusia serigala (homo homini lupus), absurd nan kacau. Lain halnya dengan nihilis absurdis, yg hanya ingin membuat kekacauan tanpa repot-repot berpikir secara luas, terstruktur dan koheren. Dengan dalih, sebagai bent

Antisipasi Hari Ini: Kegetiran 2020

Antisipasi Hari Ini: Kegetiran 2020. Oleh: M.Iqbal.M Hendaknya di rumah saja, tidak keluar dan tidak kumpul2 jika tidak terlalu penting. Ini bukan soal menjadi individu yg takut atau tidak takut. Melainkan ini soal kemanusiaan. Jika dilihat dari logika penyebaran virus yg "abstrak" pun ada yg tak bergejala tapi membawa virus kemana-mana, maka terutama kasihan para pekerja luar rumah dan perawat yg sudah semakin letih nan getir. Jadi ini soal kemanusiaan, bukan soal kehidupan pribadi. Nah, siapapun yg hati nurani'nya masih peduli dgn sesama manusia (diri sendiri dan orang lain, terutama perawat), pasti akan bersama-sama mengantisipasi. Semoga semua makhluk berbahagia, entah di dimensi ini ataupun di dimensi misteri manapun itu. Sekali lagi, semoga semua makhluk dan jagad raya berbahagia. Tetap antisipasi demi kebahagiaan semua makhluk entah dimana, kapan, ruang dan waktu yg menerpa kita. *Memang manusia skrg sedang dihadapkan dgn antara rasionalit

Manusia Adalah Serigala Sebelum Mengenal Kedirian dan Kemanusiaan.

Manusia Adalah Serigala Sebelum Mengenal Kedirian dan Kemanusiaan. Oleh: M.Iqbal.M Kita semua tahu, apapun yg secara alami di kehidupan ialah kekacauan, sebab memang kompleksitas hidup ialah abstraksi dari segala absurditas. Begitu juga dengan makhluk yg disebut sebagai spesies binatang Homo Sapiens atau Manusia, mereka; Manusia adalah serigala bagi sesamanya, karena kehendak atau hasrat alamiah mereka ialah berkuasa demi memperoleh suatu, terutama bagi kebahagiaan atas kediriannya. Namun, didalam kedirian manusia terdapat sesuatu yg berbeda dengan spesies binatang lainnya, yakni mempunyai hati nurani selain otak dan fisik badaniah. Dengan itu, manusia dapat menyiasati atau menghindari terjadinya kekacauan akibat dari berbagai benturan dari semua makhluk atau manusia yg saling berlomba untuk menjadi yg kuasa. Dengan hati nurani dan ketajaman wawasan analisa'nya, manusia justru dapat menakhluk'kan sisi kebinatangnya, dengan cara bertapa, menahan diri, dan berpuasa. Mem

Golden Mean

Golden Mean Oleh: M.Iqbal.M Kuncinya ialah melampaui absurditas dan menghilangkan rasa emosional dengan cara berpuasa atau menahan diri, entah rasa emosional itu berupa cinta ataupun amarah. Niscaya tidak akan ada lagi pertikaian di dunia, dan hidup pasti akan tentram, tanpa takut cemas, khawatir ataupun menderita. Segala hal yang ada hanyalah ketidak-ada-an jika kita bisa melihatnya secara tenang dengan kejernihan rasa yang manusia punya. Semua keburukan di dunia bisa berubah menjadi indah jika di dalam relung diri kita mempunyai suatu ketenangan untuk menyikapinya. Hendaknya kita menjadi sangat sederhana, sebab kompleksitas hidup sesungguhnya hanyalah suatu yang sederhana. Kunci hidup adalah kesederhanaan dan ketenangan jiwa terdalam kita.